Membentuk generasi pemuda pemudi yang kreatif, bersolidaritas tinggi dan berakhlak mulia berdasarkan iman dan takwa Remaja Islam Masjid Muttaqien

Minggu, 17 April 2011

Nabi Luth AS


Nabi Luth adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim. Ayahnya yang bernama Hasan bin Tareh adalah saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Mereka berternak dan ternak mereka berkembang biak dengan cepat sampai tidak ada tempat yang disediakan . Akhirnya Ibrahim - Luth dipecah dan binatang ternakan serta harta milik perusahaan mereka dibagi dan berpisahlah Luth dengan Ibrahim pindah ke Yordania dan bermukim di sebuah tempat bernama Sadum (Sodom).
Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya, mereka tidak menyetujui perkawinan. Mereka menyukai sesama jenis. Kebiasaan ini disebut homoseksual dan lesbian. Jangan mengira kebiasaan yang sesat dan lebih hina dari binatang ini adalah perilaku manusia modern, karena sudah sejak jaman nabi Luth sudah ada. Mereka juga suka merampok, mencegat orang dijalan untuk diambil hartanya dan mencuilk para pemuda untuk diperkosa.
Nabi Luth sebagai pesuruh dan Rasul-Nya ddiutus oleh Allah untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan. Nabi Luth mengajak mereka beriman kepada Allah dan meninggalkan maksiat. Ia menjelaskan bahwa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar. Allah tidak meridhoi perbuatan  mereka yang mendekati sifat binatang dan tidak sesuai ajaran nilai – nilai kemanusiaan. Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.
Demikianlah Nabi Luth melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya. Ia tidak henti - hentinya menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau secara berseorangan mengajak beriman kepada Allah. Akan tetapi kerusakan akhlak telah berakar dalam hati mereka, bisikan syetan telah memperngaruhi pikiran dan nafsu mereka.
Akhirnya kaum Luth merasa kesal hati mendengar dakwah Nabi Luth minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau ia pergi dari Sadum, mereka berkata :”Hai Luth, datangkanlah siksaan Allah itu, sekiranya kau orang yang benar?”
Luth pun merasa tak berdaya lagi, ia berfikir cara terakhir untuk menghentikan kebiadaban mereka adalah membinasakan mereka dari bumi. Dan Allah pun mengirim tiga malaikat yang menyamar menjadi pemuda yang tampan, mereka bertamu kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq, dan mengabarkan bahwa dia adalah utusan Allah dengan bertugas menurunkan azab kepada kaum Luth, penduduk kota Sadum. Dalam kesempatan pertemuan mana Nabi Ibrahim telah mohon agar penurunan azab ke atas kaum Sadum ditunda, kalau - kalau mereka sadar dan bertaubat kepadaAllah. Juga dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim mohon agar anak saudaranya, Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan ke atas kaum Saum dan permintaan mana oleh para malaikat itu diterima dan dijamin bahwa Luth dan keluarganya tidak akan terkena azab.
Dan pada suatu hari, ada tiga orang pemuda yang sangat tampan dan bertubuh elok mendatangi putri Nabi Luth ketika mengambil air, mereka meminta agar boleh bertamu dirumahnya. Kemudian putri Nabi Luth pun memberitahu ayahnya. Nabi Luth kebingungan, kalau – kalau nanti tamunya nanti menjadi korban kemaksiatan warga Sadum. Namun karena untuk menghormati tamu, akhirnya diperbolehkanlah tiga pemuda tadi untuk bertamu dan meminta putrinya agar tidak memberi tahu orang – orang Sadum, namun istrinya yang termasuk sependirian dengan orang – orang Sadum, sehingga diketahuilah oleh orang – orang bahwa ada pemuda – pemuda yang sangat tampan dirumah Luth.
Terjadilah apa yang dikawatirkan oleh Nabi Luth. Begitu tersiar dari mulut ke mulut berita itu,  berdatanglah mereka ke rumahnya untuk melihat para tamunya dan memuaskan nafsunya. Nabi Luth tidak membuka pintu bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah masing-masing dan jangan menggunggu tamunya yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan.
Seruan Nabi Luth tidak mereka hiraukan bahkanmereka menggedor – gedor pintu rumah Nabi Luth. Merasa bahwa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan orang – orang itu. Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya: "Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam. Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fizikal yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mrk yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalaukan gangguan terhadap tamu-tamuku dirumahku sendiri.”
Begitu Nabi Luth selesai mengucapkan keluh – kesahnya para tamu segera mengenalkan diri kepadanya: “Hai Luth, kami ini sebenarnya para malaikat yang diutus oleh Allah. Tenangkanlah hatimu. Mereka tidak akan membahayakanmu. Jika hair sudah malah, keluarlah  dari negeri ini bersama keluaragmu. Ingat, jangan kalian melihat kebelakang.”
Maka keluarlah Luth dengan keluarganya melewati pintu belakang. Karena tidak sabar, pintupun didobrak oleh mereka, namun tiba – tiba mata mereka tidak dapat melihat apa – apa, mereka diadzab menjadi buta.
Nabi Luth berserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum sewaktu fajar menyingsing dan bergetarlah Sadum dengan dahsyatnya. Gempa bumi yang kuat dan hebat itu disertai angin yang kencang dan hujan batu yang menghancurkan kota Sadum berserta penghuninya. Nabi Luth  tidak menoleh ke kanan maupun kekiri sesuai dengan petunjuk para malaikat. Akan tetapi ketika ia mengingat istrinya, hatinya tergerak untuk menoleh kebelakang, dan ia melihat istrinnya berubah menjadi batu dan musnah bersama penduduk Sadum itu.
Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran : 85 ayat dalam 12 surah diantaranya surah "Al-Anbiyaa" ayat 74 dan 75 , surah "Asy-Syu'ara" ayat 160 sehingga ayat 175 , surah "Hud" ayat 77 sehingga ayat 83 , surah "Al-Qamar" ayat 33 sehingga 39 dan surah "At-Tahrim" ayat 10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar